Workshop Internasional tentang Penjas Adaptif yang dilaksanakan pada tanggal 7 dan 10 November 2011, dan dipandu langsung oleh Ahli dalam bidang Penjas Adaptif dari Respo Internasional CALO-Windesheim University The Netherland dihadiri oleh sekitar 70 orang guru penjas adaptif dari sekitar 25 SLB yang berada di wilayah Kota/Kab Bandung dan Cimahi. Workshop ini telah bisa memahamkan para peserta pada pentingnya gerak dan olahraga bagi siswa-siswa berkebutuhan khusus. Jenis permainan kejar-kejaran, ketangkasan lompat, dan permainan menyerupai tenis meja, serta jenis keterampilan gerak lainnya berhasil dirancang dalam pembelajaran penjas adaptif. Workshop ini juga berhasil menyebarluaskan konsep keriangan gerak atau The Joy of Movement melalui partisipasi siswa dalam aktivitas jasmani, sehingga telah merubah paradigman pendidikan jasmani yang berorientasi olahraga menjadi pendidikan jasmani yang berorientasi pada penanaman tema-tema aktivitas jasmani dan sekaligus keriangan yang ditimbulkan. Workshop Internasional selanjutnya, dari empat rangkaian workshop yang disepakati antara FPOK UPI dengan Respo Internasional, akan dilakukan pada bulan Maret 2012, dan akan dikembangkan pada pemahaman landasan penting sensori dan motorik siswa berkebutuhan khusus dan sekaligus juga langkah-langkah pedagogisnya. Kami berharap para peserta workshop dapat mengikuti workshop berikutnya pada sekitar akhir bulan Maret 2012.
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Telp & Fax (022) 2004750
Sabtu, 12 November 2011
Rabu, 09 November 2011
Tes Kebugaran Rekrutmen UBP Saguling
Pada Hari Sabtu tanggal 5 Nopember 2011 telah dilaksanakan Tes Kebugaran Rekrutmen PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Saguling di Kampus FPOK UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta.
Jumat, 04 November 2011
Temu Alumni Akbar
Latar Belakang
Pembangunan
olahraga nasional tidak terlepas dari peran dan kontribusi dari seluruh unsur
sivitas akademika FPOK. Kontribusi yang telah diberikan baik dalam bentuk
sumbangan pemikiran kiat-kiat pembangunan olahraga, pensuply tenaga atlet dan
pelatih, serta teknisi keolahragaan telah banyak diberikan. Tercatat dalam
keberadaannya FPOK telah berhasil memberikan bantuan pemikiran dalam bidang
pelatihan olahraga dan pendidikan olahraga dari para tenaga Ahli dibidang
Keolahragaan (seperti, Prof. Harsono, Prof. Supandi (Alm), Prof Rusli lutan,
Prof Santoso, Prof Iwan Setiawan (Alm), Prof. Tahir Djide (Alm), Prof. Danu Hoedaya, Prof. Tarigan, dan Prof
Adang Suherman) dan sejumlah pelatih seperti Drs. Indra Thohir, M.Pd., Drs.
Abdul Kadir, M.A., Drs. Yamin Nuriman,
Drs. Srigyanto, Drs. Pung Sunarto, Drs. Ramlan., Drs. Ajang Suparlan, M.Pd.,
Drs. Yoyo Bahagia, Drs. Eka Nugraha, Drs. Dede Rohmat, M.Pd., Dr. Dik-dik,
M.Pd., dan sejumlah tokoh keolahragaan baik skala Jawa Barat atau Nasional seperti
Drs. Ari Suwardi (Alm), Drs, Muchtamdji, Drs, Achmad Damiri. Generasi muda yang
patut dibanggakan adalah kiprah pembangun olahraga Jawa Barat yang kini turut
pula berpkiprah didalam pembangunan olahraga nasional adalah Dr. Amung Ma’mun,
M.Pd. dan Drs. Agus Mahendra, M.A.
Seminar Internasional
Pendahuluan
UU No 20 Tahun 2003 Tentang SKN pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Olahraga berdasarkan UU SKN Pasal 17 menyebutkan olahraga memiliki dimensi pendidikan, rekreasi dan prestasi, yang mengandung nilai personal sosial, fisiologikal dan psikologikal. Aktivitas Jasmani dan Olahraga yang berorientasi pada penanaman nilai diduga dapat menumbuhkan karakter-karakter yang diinginkan. Isu pendidikan jasmani dan olahraga mengandung muatan pendidikan karater dapat dibantu melalui hakikat pendidikan nilai disertai dengan konsep Liberal Arts sebagai payung pengembangannya. Hal ini harus diungkap adalah penemun langkah-langkah strategis metodologis dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga bagi pendidikan karakter.
Pendidikan karakter merebak ke permukaan sebagai akibat merosotnya keadaan moral. Terjadinya tawuran antar pelajar, warga, atau bahkan mahasiswa dapat ditelusuri sebagai dampak dari merosotnya karakter nilai dan moral dari setiap pelakunya. Memang pendidikan jasmani dan olahraga bukanlah “obat mujarab” bagi penyembuhan suatu keadaan kesakitan masyarakat. Akan tetapi fenomena aktivitas jasmani dan olahraga sebagai bagian dari kajian Human Movement memiliki potensi besar pada pendidikan karakter.
Langganan:
Postingan (Atom)