Jurusan POR FPOK UPI
dibawah koordinator ketuanya Dr. Yunyun
Yudiana berhasil menyemangati para dosen
jurusan untuk duduk dan berbicang dalam workshop pengembangan kesiapan PLPG dan PPG
Penjasorkes. Kegiatan workshop dihadiri
seluruh dosen jurusan POR, berlangsung pada tanggal 27 sampai 29 Desember 2011,
membicarakan beberapa tema penting materi/bahan ajar PLPG mulai dari pembahasan
tentang profesionalisme guru penjas, pendalaman materi, metode pembelajaran,
pembahasan workshop PTK, pembahasan workshop bahan ajar, pembahsan workshop
media pembelajaran, pembahasan workshop alat evaluasi pengajaran, pembahasan
silabus dan RPP penjasorkes, dan pembahasan panduan peer teaching khusus
penjas.
Kegiatan workshop
yang dibuka langsung oleh Dekan FPOK Dr.H.Yudha M.Saputra ini berlangsung dalam
suasana kondusif, setiap peserta menyampaikan gagasan-gagasan terbaiknya
terkait materi yang disajikan untuk merespon dosen penyaji yang dipercaya menyampaikan
materi-materi terkait, dan hangat dalam suasana penuh persaudaraan dan saling
pengertian, empati, simpati, dan toleran, sehingga berjalan lancar dan
menghasilkan gagasan-gagasan penting dalam pengembangan proses PLPG, sehingga
diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualifikasi profesionalitas para
guru penjas di sekolah-sekolah.
Sebagai contoh,
terungkap pentingnya kejelasan visi, misi, dan tujuan pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan, seperti yang dikembangkan Drs. Agus Mahendra, M.A,
yang mengisi sesi awal workshop sebagai paparan pengantar untuk dibahas lebih
lanjut. Sesi awal juga diisi oleh Drs. Sucipto, M.Kes yang menyatakan bahwa pendidikan
jasmani memiliki karakteristik khas yang tidak dapat dipersamakan dengan matapelajaran
lainnya di sekolah. Selain itu, perlunya penegasan tentang inti penting proses
belajar mengajar penjas di sekolah pada keterjadian pendidikan dan proses ajar
pada diri siswa dikemukakan oleh Drs. Toto Subroto, M.Pd.. Demikian juga dengan
pengantar kurikulum pendidikan jasmani yang perlu dipertegas, dinyatakan oleh
Dr. Yudhi Hendrayana M.Kes. Dari sesi paparan awal sebagai pengantar workshop
dipahami bahwa pendidikan jasmani membawa misi kemanusiaan, bermaksud
mensejahterakan semua dimensi yang melekat pada diri manusia karena partisipasi
dan belajar baik itu melalui atau pun tentang aktivitas jasmani, permainan,
dan/atau olahraga.
Workshop berjalan
dalam arena dialogis dari tema-tema yang dibahas, sehingga dapat memahamkan
kepada semua peserta bahwa kerangka desain program PLPG perlu dilakukan dalam
satu rancangan hierarkis yang tak terputus mulai dari konsep profesionalisme
guru penjas sampai pada pelaksanaan peer teaching yang perlu dilakukan para
peserta PLPG berada dalam konteks yang bermakna, bertujuan, dan berkontekstual sebagai
akibat dari pengalaman aktivitas jasmani siswa itu kepada tuntutan dan
kebutuhan kehidupan siswa kini maupun pada masa yang akan datang. Penjasorkes
berhasil disepakati sebagai alat untuk mensejahterakan kualitas fisikal setiap
siswa.
Secara keseluruhan
workshop yang berlangsung secara marathon dalam 3 hari ini menghasilkan: 1) kesiapan penyampaian materi
yang jelas dan tegas tentang baik itu metode pembelajaran, workshop PTK, bahan
ajar, media pembelajaran, evaluasi, silabus dan RPP, maupun Peer teaching dalam setiap penyampaiannya
kepada para peserta PLPG; 2) adanya perancangan lebih lanjut dalam penyusunan
rencana pembelajaran penjas; 3) pencitraan bahwa pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan di sekolah berfilosofis pada “movement
for education character.” Suatu proses pedagogis yang bermaksud menanamkan
dan membiasakan para siswa memahami dan melakukan nilai-nilai luhur dari setiap
adegan pembelajara melalui atau pun tentang aktivitas jasmani. Hal ini tidaklah
sukar dipahami karena pendidikan jasmani menginginkan setiap siswa setia dan
loyal melakukan aktivitas jasmani dan mendapatkan kesejahteraan serta kualitas
hidup yang lebih baik akibat dari partisipasinya itu dalam aktivitas jasmani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar