Selasa, 31 Januari 2012

Workshop PLPG


Jurusan POR FPOK UPI dibawah koordinator  ketuanya Dr. Yunyun Yudiana berhasil menyemangati  para dosen jurusan untuk duduk dan berbicang dalam workshop  pengembangan kesiapan PLPG dan PPG Penjasorkes.  Kegiatan workshop dihadiri seluruh dosen jurusan POR, berlangsung pada tanggal 27 sampai 29 Desember 2011, membicarakan beberapa tema penting materi/bahan ajar PLPG mulai dari pembahasan tentang profesionalisme guru penjas, pendalaman materi, metode pembelajaran, pembahasan workshop PTK, pembahasan workshop bahan ajar, pembahsan workshop media pembelajaran, pembahasan workshop alat evaluasi pengajaran, pembahasan silabus dan RPP penjasorkes, dan pembahasan panduan peer teaching khusus penjas.
Kegiatan workshop yang dibuka langsung oleh Dekan FPOK Dr.H.Yudha M.Saputra ini berlangsung dalam suasana kondusif, setiap peserta menyampaikan gagasan-gagasan terbaiknya terkait materi yang disajikan untuk merespon dosen penyaji yang dipercaya menyampaikan materi-materi terkait, dan hangat dalam suasana penuh persaudaraan dan saling pengertian, empati, simpati, dan toleran, sehingga berjalan lancar dan menghasilkan gagasan-gagasan penting dalam pengembangan proses PLPG, sehingga diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualifikasi profesionalitas para guru penjas di sekolah-sekolah.
Sebagai contoh, terungkap pentingnya kejelasan visi, misi, dan tujuan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, seperti yang dikembangkan Drs. Agus Mahendra, M.A, yang mengisi sesi awal workshop sebagai paparan pengantar untuk dibahas lebih lanjut. Sesi awal juga diisi oleh Drs. Sucipto, M.Kes yang menyatakan bahwa pendidikan jasmani memiliki karakteristik khas yang tidak dapat dipersamakan dengan matapelajaran lainnya di sekolah. Selain itu, perlunya penegasan tentang inti penting proses belajar mengajar penjas di sekolah pada keterjadian pendidikan dan proses ajar pada diri siswa dikemukakan oleh Drs. Toto Subroto, M.Pd.. Demikian juga dengan pengantar kurikulum pendidikan jasmani yang perlu dipertegas, dinyatakan oleh Dr. Yudhi Hendrayana M.Kes. Dari sesi paparan awal sebagai pengantar workshop dipahami bahwa pendidikan jasmani membawa misi kemanusiaan, bermaksud mensejahterakan semua dimensi yang melekat pada diri manusia karena partisipasi dan belajar baik itu melalui atau pun tentang aktivitas jasmani, permainan, dan/atau olahraga.
Workshop berjalan dalam arena dialogis dari tema-tema yang dibahas, sehingga dapat memahamkan kepada semua peserta bahwa kerangka desain program PLPG perlu dilakukan dalam satu rancangan hierarkis yang tak terputus mulai dari konsep profesionalisme guru penjas sampai pada pelaksanaan peer teaching yang perlu dilakukan para peserta PLPG berada dalam konteks yang bermakna, bertujuan, dan berkontekstual sebagai akibat dari pengalaman aktivitas jasmani siswa itu kepada tuntutan dan kebutuhan kehidupan siswa kini maupun pada masa yang akan datang. Penjasorkes berhasil disepakati sebagai alat untuk mensejahterakan kualitas fisikal setiap siswa.
Secara keseluruhan workshop yang berlangsung secara marathon dalam 3 hari ini  menghasilkan: 1) kesiapan penyampaian materi yang jelas dan tegas tentang baik itu metode pembelajaran, workshop PTK, bahan ajar, media pembelajaran, evaluasi, silabus dan RPP, maupun  Peer teaching dalam setiap penyampaiannya kepada para peserta PLPG; 2) adanya perancangan lebih lanjut dalam penyusunan rencana pembelajaran penjas; 3) pencitraan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah berfilosofis pada “movement for education character.” Suatu proses pedagogis yang bermaksud menanamkan dan membiasakan para siswa memahami dan melakukan nilai-nilai luhur dari setiap adegan pembelajara melalui atau pun tentang aktivitas jasmani. Hal ini tidaklah sukar dipahami karena pendidikan jasmani menginginkan setiap siswa setia dan loyal melakukan aktivitas jasmani dan mendapatkan kesejahteraan serta kualitas hidup yang lebih baik akibat dari partisipasinya itu dalam aktivitas jasmani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar